Bogor (Kota Mati)
Diposting oleh Unknown , Minggu, 09 Oktober 2011 02.17
Bogor 07 Oktober 2011 20.35 WIB
Sudah lama sekali rasanya gw gak menginjakkan kaki di kota ini.
Ya mengumpulkan keberanian yang rasanya meleleh gara2 soal kepekaan yg entah gw bilang kelebihan atau kekurangan dalam diri gw.
Dengan niat ikutan Seminar ternyata gw malah terjebak lagi sama perasaan2 yang gak karuan.
Pijakan pertama saat turun dari kereta yang sesak, langsung disambut hawa yang amat berbeda. entahlah kenapa keadaan disini seolah menghipnotis gw untuk kembali memutar rekaman waktu yang susah payah gw sembunyiin.
Ya malam ini kembali merasakan hawa dingin kota yang gw sebut kota mati.
Bersama cahaya2 lampunya yang membisu tapi berkata banyak dari yang gw rasain.
Lagi perasaan seperti itu datang, menyudutkan gw untuk membuat kesimpulan bahwa ada yang belum gw selesaikan disini.
Sambutan selanjutnya adalah kendaraan khas berwarna ijo permen.
Oh kota hujan..
kota sejuta angkot.. :)
Angkot yang gw naiki menembus jalan2 padjajaran yang hening, tidak biasanya seperti ini. Atau cuma perasaan gw aja yang sedang memainkan irama kesunyian?
Kampus IPB..
Kebanggaan tersendiri dari pendidikan kota ini.
banyak sejarah yang terpahat di dinding2nya..
tentang Ilmu pengetahuan, tentang ide ilmiah, tentang sumberdaya manusianya, tentang keegoisan, pertemanan, persahabatan dan tentang Cinta.
Sebentar gw berhenti didepan kampus ini.
berbisik 'Teman Seperjuangan.. masih terekam jelas waktu kita duduk2 didalam bangunan yang penuh aturan ini? masih ingatkan dulu kita berlarian kecil menghindari hujan dikoridor2 gedung, masih ingatkan canda tawa saat praktikum kita bermain game? masih ingatkan kita berdebat masalah yang sebenarnya kita ketahui jawabannya? masih ingatkan kestas2 yang ada disisi tangan kita bawa sebagai tugas? masih ingatkan saat kita memikirkan cara berlari menghindari komdis? Semuanya lagi2 cuma perjalanan waktu teman'.
kalimat terakhir keluar bersama nafas panjang yang mengalir ngilu dalam.
Begini y hidup?
Cuma perjalanan waktu.
Semakin jauh kita terbawa arus waktu, hidup semakin berbatas.
dan kita gak bisa kembali pada kehidupan kita yg sebelumnya.
kita gak akan pernah tau kalau kita berkecukupan setelah kita melewati waktu itu.
kita baru sadar setelah kita berada ditempat yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.
Yang gw rasain saat ini gw sangat kaya pada waktu itu.
Ilmu yang melimpah, Teman yang banyak, persahabatan yg gak ada abisnya, dan Pacar yang luar biasa.
Sekarang diwaktu ini gw ngerasa miskin. Dunia gw gak seramai waktu itu.
Tapi itu gw pandang dari sudut kesepian gw.
Enggak pada sudut pandang bersyukur gw.
Gw bersyukur karena pernah jadi bagian waktu itu.
Gw bersyukur dengan kesendirian ini gw lebih bisa menyayangi diri gw sendiri.
Gw bersyukur bahwa gak ada yang lebih menyenangkan dari pada berada dengan diri gw sendiri.
Lama Sekali untuk menarik kesimpulan ini.
Dari kesendirian dan kekecewaan gw belajar banyak memahami segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Segala sesuatunya bakalan baik2 aja dan akan bagus kalau kita melihatnya dari sudut yang berbeda.
Kota ini dan orang2nya mengajarkan bab ini pada waktu itu.
Ilmu akan berasa manfaatnya ketika kita ada diwaktu yang berbeda dari sebelum kita mendapatkannya.
dan dari rentan waktu yang kita jalani sampai titik dimana kita sadar akan pelajaran bab yang gak terangkum.
Hujan..
Biarin gw menembus serbuan air.
merasakan sejuk belaian Persahabatan yang terjalin diderasnya
Hujan..
Biarin gw berteduh dibalik awan mendung Kota ini..
menghirup sejenak wangi tanah basah yang kental kenangan tentang dia.
Intermezzo :)
yah,,,c Anjar malah posting bginian,,,ane jd makin kgn ama nak Tekom T.T
belon ada yg bsa menggantikan kompaknya anak Tekom 44 >,<